Dukung Palestina, Fedi Nuril Cerita Pengalaman Dihadang Tentara Israel saat Syuting di Jalur Gaza
loading...
A
A
A
JAKARTA - Aktor Fedi Nuril membagikan pengalamannya diperlakukan secara tidak simpatik oleh tentara Israel . Kejadian itu berlangsung kala dirinya tengah menjalani syuting program Ramadhan di Palestina beberapa tahun lalu.
Pengalaman itu dikisahkan Fedi melalui akun Instagramnya. "Tahun 2014, gue ke Palestina untuk syuting sebuah program Ramadhan. Sewaktu gue dan salah satu kru masuk Masjidil Aqsa untuk salat zuhur dan ambil gambar," tulis Fedi, seperti dikutip Selasa (25/5).
Ketika itu bintang film Surga yang Tak Dirindukan ini ditahan serta tidak diizinkan masuk oleh tentara Israel. Kendati demikian, Fedi mengaku tak memiliki rasa takut sama sekali.
"Gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic. Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue gak merasa takut," sambungnya.
Lebih lanjut Fedi menyoroti masalah yang terjadi antara Israel dan Palestina, termasuk ketimpangan senjata antara kedua belah pihak.
"Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa. Tentara Israel didukung teknologi militer dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya," beber Fedi.
"Ideologi agama digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan Israel di Palestina. Sedangkan faktanya 20% dari jumlah penduduk Palestina beragama Katolik dan Protestan, dan mereka pun menjadi korban penyerangan tentara Israel," jelas Fedi.
Dalam beberapa unggahan terakhir, Fedi juga membahas konflik hingga sejarah Palestina serta mengajak masyarakat berdiskusi soal masalah ini. Ayah dua anak ini mengungkapkan kesedihannya terkait kejahatan kemanusiaan yang saat ini masih berlangsung di Palestina.
"Gue yakin tak ada satu pun ideologi di dunia yang membenarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap manusia lain. Tidak peduli apa agama dan keyakinan kalian, bagaimana mungkin membunuh anak-anak dianggap biasa saja?" tanya suami Calysta Vanny Widyasasti itu.
"Semoga saudara kita, rakyat Arab-Palestina, di Palestina selalu dalam lindungan-Nya. Aamin," tutupnya.
Pengalaman itu dikisahkan Fedi melalui akun Instagramnya. "Tahun 2014, gue ke Palestina untuk syuting sebuah program Ramadhan. Sewaktu gue dan salah satu kru masuk Masjidil Aqsa untuk salat zuhur dan ambil gambar," tulis Fedi, seperti dikutip Selasa (25/5).
Ketika itu bintang film Surga yang Tak Dirindukan ini ditahan serta tidak diizinkan masuk oleh tentara Israel. Kendati demikian, Fedi mengaku tak memiliki rasa takut sama sekali.
"Gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic. Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue gak merasa takut," sambungnya.
Lebih lanjut Fedi menyoroti masalah yang terjadi antara Israel dan Palestina, termasuk ketimpangan senjata antara kedua belah pihak.
"Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa. Tentara Israel didukung teknologi militer dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya," beber Fedi.
"Ideologi agama digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan Israel di Palestina. Sedangkan faktanya 20% dari jumlah penduduk Palestina beragama Katolik dan Protestan, dan mereka pun menjadi korban penyerangan tentara Israel," jelas Fedi.
Dalam beberapa unggahan terakhir, Fedi juga membahas konflik hingga sejarah Palestina serta mengajak masyarakat berdiskusi soal masalah ini. Ayah dua anak ini mengungkapkan kesedihannya terkait kejahatan kemanusiaan yang saat ini masih berlangsung di Palestina.
"Gue yakin tak ada satu pun ideologi di dunia yang membenarkan pembunuhan dan kekerasan terhadap manusia lain. Tidak peduli apa agama dan keyakinan kalian, bagaimana mungkin membunuh anak-anak dianggap biasa saja?" tanya suami Calysta Vanny Widyasasti itu.
"Semoga saudara kita, rakyat Arab-Palestina, di Palestina selalu dalam lindungan-Nya. Aamin," tutupnya.
(tsa)